[Malang, 2-3 November 2023]– Tim Task Force dan Tim Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) IAIN Syekh Nurjati Cirebon melakukan benchmarking Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Universitas Muhamadiyah Malang dan Universitas Negeri Malang. Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk realisasi rencana pendirian LSP di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang tengah dalam proses transformasi menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Pada hari kamis, 2 November 2023 Tim Task Force dan tim P2B IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendatangi Kantor LSP Universitas Muhamadiyah Malang untuk mengadakan pertemuan dengan Direktur LSP UMM, Prof. Dr. Ihyaul Ulum, S.E., M.Si., Ak., CA. dan seluruh tim pengelola LSP UMM. Dalam Pertemuan ini, Tim Task Force dan tim P2B IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendapatkan penjelasan terkait proses pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), biaya dan fasilitas yang harus disiapkan oleh kampus, mekanisme pelaksanaan LSP, khususnya jenis P1 untuk mahasiswa internal, serta mekanisme penyetaraan kurikulum. Selain itu, pertemuan ini juga membahas penjaringan SKEMA dari berbagai Jurusan dan Program Studi (Prodi) serta penjaringan dua calon asesor dari Prodi atau Jurusan.
Terkait pemilihan jenis LSP yang akan didirikan, Prof. Dr. Ihyaul Ulum memberikan penjelasan,
”Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Indonesia dikelompokkan dalam beberapa jenis, yang meliputi P1, P2, dan P3, masing-masing dengan wilayah kerja yang berbeda. P1 digunakan untuk menguji mahasiswa lokal, tetapi juga dapat memberikan pelayanan kepada individu dari luar universitas melalui kesepakatan kerjasama dengan lembaga lain.
P2 digunakan untuk jejaring yang melibatkan kerjasama dengan yayasan nasional. P2 Universitas Muhammadiyah Malang melibatkan Lembaga Wakaf dan Amil Zakat.
Sedangkan jenis P3, dirancang untuk melayani masyarakat umum, namun hanya terbatas pada satu sektor tertentu, seperti pertanian atau hukum. Setiap LSP jenis P3 biasanya bermitra dengan Lembaga Pelatihan Keprofesian yang relevan.”
pada hari berikutnya Jumat, 3 November 2023 Tim Task Force dan tim P2B IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengadakan pertemuan dengan Direktur LSP Universitas Negeri Malang (UM) Dr. Makbul Muksar, S.Pd., M.Si dan segenap tim Pengelola LSP UM di Graha Rektorat Lantai 1 Universitas Negeri Malang, Kantor LSP UM. Pada pertemuan ini, Tim Task Force dan tim P2B IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendapatkan wawasan yang penting mengenai struktur, organisasi, dan perkembangan terkini dari LSP Universitas Negeri Malang yang telah menjalani berbagai hal dalam upaya memenuhi kebutuhan sertifikasi kompetensi di lingkungan kampus.
Dr. Tomi Listiawan, S.Si., M.Pd., selaku Manajer Sertifikasi pada UPT LSP Universitas Negeri Malang mengatakan:
“Proses pendirian dan perolehan lisensi LSP merupakan langkah yang penting dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi. Selain Universitas Malang (UM), berbagai institusi lain juga menjalani perjalanan serupa. Proses lisensi sertifikasi kompetensi di setiap kampus bisa berbeda-beda, dan seringkali memerlukan waktu yang cukup lama. UM sendiri harus menunggu selama 2 tahun untuk mendapatkan lisensi”.
Dalam pendirian LSP, Dr. Tomi Listiawan dan tim mengacu pada Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) nomor 1, 2, dan 3. Peraturan tersebut mencakup persyaratan umum untuk Lembaga Sertifikasi Profesi, termasuk persyaratan mengenai struktur organisasi, skema sertifikasi, dan persyaratan lainnya.
Dadan Setiawan, M.Pd., Manajer Usaha Komersil dan Pengelolaan Aset P2B IAIN Cirebon yang mengikuti kegiatan Benchmarking LSP menyatakan bahwa Pendirian LSP di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tidak hanya dapat menjadi sumber pendapatan tambahan, tetapi juga dapat memastikan relevansi kompetensi mahasiswa yang mengikuti LSP dengan standar dan kebutuhan pasar kerja. Selain itu, keberadaan LSP yang berkualitas di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai Kampus Satker BLU dapat meningkatkan reputasi kampus sebagai pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul. Reputasi kampus yang semakin baik dapat membantu dalam pengembangan bisnis kampus melalui peningkatan jumlah mahasiswa, peningkatan dukungan dari mitra, dan lebih banyak peluang kolaborasi.
Lala Bumela, P.hD., selaku Koordinator Bidang Program Tim Task Force menyatakan bahwa hasil kegiatan benchmarking ini sangat penting untuk dijadikan acuan dalam realisasi rencana pendirian LSP di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Menurutnya, Pendirian LSP di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon akan menjadi bagian integral dari upaya universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif serta menjadi salah satu penopang utama dalam mendukung visi dan misi UIN SIber Syekh Nurjati Cirebon.